Kemarahan warga ibukota terhadap maraknya aksi begal kian memuncak. Akibatnya, aksi main hakim sendiri pun tidak bisa lagi dicegah. Berikutnya, menyusul ksi begal sepeda motor kembali terjadi di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. Salah satu pelaku dihakimi warga hingga kakinya pincang.
Sebagaimana diberitakan laman dream.co.id, saat kejadian, dua pelaku yakni Edo dan Irfan berusaha merebut sepeda motor yang dikendarai Agus Hakim dan istrinya, Sri di Pintu VIII, Jalan Industri Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin malam. Kedua pelaku yang juga berboncengan sepeda motor memepet sepeda motor korban.
"Pelaku berhasil menjatuhkan sepeda motor korban hingga si pengendara terluka di bagian kepala dan kaki kiri patah. Tapi karena korban berteriak, pelaku panik dan hanya berhasil membawa tas korban," kata Kapolsek Kemayoran Kompol Suyud dikutip Dream.co.id dari humaspoldametrojaya.blogspot.com, Rabu 25 Februari 2015.
Pada saat yang sama, melintaslah tukang ojek serta petugas patroli sepeda motor. Tukang ojek tersebut mengejar kedua pelaku hingga ke Jalan Benyamin Sueb Keduanya berhasil dibekuk. Irfan dipukuli sampai kakinya pincang, sementara Edo berhasil kabur dari amukan warga.
Tersangka Irfan mengaku berasal dari Blora, Jawa Tengah. Ia juga mengaku dari kelompok Pedongkelan. Peristiwa ini menambah rentetan aksi begal yang terjadi di Jakarta dan kota penyangga lainnya, Depok, Bekasi, Tangerang Selatan. Pelaku terbilang sadis karena tak segan menganiaya korban hingga tewas.
Minimnya patroli polisi berjaga di daerah rawan membuat pelaku begal makin leluasa melakukan aksinya. Situasi ini membuat warga nekat melakukan aksi 'balas dendam' terhadap pelaku begal. Seorang pelaku pembegalan jadi tumbal. Pria yang tidak diketahui identitasnya dihakimi massa dengan cara dibakar hidup-hidup di kawasan Pondok Karya, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, Selasa dini hari, 24 Februari. (Ism)
Sebagaimana diberitakan laman dream.co.id, saat kejadian, dua pelaku yakni Edo dan Irfan berusaha merebut sepeda motor yang dikendarai Agus Hakim dan istrinya, Sri di Pintu VIII, Jalan Industri Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin malam. Kedua pelaku yang juga berboncengan sepeda motor memepet sepeda motor korban.
"Pelaku berhasil menjatuhkan sepeda motor korban hingga si pengendara terluka di bagian kepala dan kaki kiri patah. Tapi karena korban berteriak, pelaku panik dan hanya berhasil membawa tas korban," kata Kapolsek Kemayoran Kompol Suyud dikutip Dream.co.id dari humaspoldametrojaya.blogspot.com, Rabu 25 Februari 2015.
Pada saat yang sama, melintaslah tukang ojek serta petugas patroli sepeda motor. Tukang ojek tersebut mengejar kedua pelaku hingga ke Jalan Benyamin Sueb Keduanya berhasil dibekuk. Irfan dipukuli sampai kakinya pincang, sementara Edo berhasil kabur dari amukan warga.
Tersangka Irfan mengaku berasal dari Blora, Jawa Tengah. Ia juga mengaku dari kelompok Pedongkelan. Peristiwa ini menambah rentetan aksi begal yang terjadi di Jakarta dan kota penyangga lainnya, Depok, Bekasi, Tangerang Selatan. Pelaku terbilang sadis karena tak segan menganiaya korban hingga tewas.
Minimnya patroli polisi berjaga di daerah rawan membuat pelaku begal makin leluasa melakukan aksinya. Situasi ini membuat warga nekat melakukan aksi 'balas dendam' terhadap pelaku begal. Seorang pelaku pembegalan jadi tumbal. Pria yang tidak diketahui identitasnya dihakimi massa dengan cara dibakar hidup-hidup di kawasan Pondok Karya, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, Selasa dini hari, 24 Februari. (Ism)